Hal itu disampaikan sendiri oleh Presiden Nintendo Tatsumi Kimishima, dalam wawancaranya kepada Nikkei. Ia mengungkap kalau perusahaannya sedang mempelajari kemungkinan untuk membenamkan teknologi VR ke Switch.
Menurut Kimishima, kelemahan teknologi VR saat ini adalah pengguna tak bisa berlama-lama menggunakannya lantaran efek motion sickness yang muncul. Karena alasan itu juga sehingga Nintendo masih ragu-ragu mengembangkan teknologi VR untuk Switch.
"Kalau kita mampu menemukan solusi agar bisa bermain (VR) dengan nyaman selama berjam-jam, kami akan mendukungnya dalam satu bentuk (perangkat) atau yang lainnya," kata Kimishima, Jumat (3/2/2017).
Ini bukan pertama kalinya Nintendo mengatakan ingin memboyong teknologi VR untuk produknya. Di tahun 2016 lalu, Nintendo juga pernah mengungkapkan hal yang sama.
Tujuan Nintendo sebenarnya adalah menginginkan teknologi VR yang aman untuk anak-anak. Yang artinya sebuah perangkat VR harus bisa memberikan kenyamanan meski digunakan selama berjam-jam.
Sayang meski apa yang dicita-citakan Nintendo tersebut terdengar sangat masuk akal, kenyataannya di lapangan masih belum bisa diwujudkan. Sejauh ini sebaik apapun teknologi VR yang digunakan, efek motion sickness saat menggunakan perangkatnya seakan jadi hal wajib yang tak bisa dihindari.
Detikinet
0 comments